CONTOH SAMBUTAN ACARA RUKYATUL HILAL Penentuan Hari Raya Idul Adha

 

Gambar Ilustrasi
Setiap tahun, umat Islam melaksanakan dua Hari Raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Pelaksanaan kedua Hari Raya tersebut setiap tahunnya senantiasa mengalami perubahan, berdasarkan perhitungan kalender Islam, Hijriyah. Nah, untuk menentukan tanggal pelaksanaan Hari Raya, biasanya para alim ulama dan juga pemerintah melalui Kementerian Agama melaksanakan kegiatan Rukyatul Hilal sebagai salah satu metode, atau cara untuk melihat hilal dan menentukan pergantian bulan baru, sebagai dasar dalam menetapkan Hari Raya. 

Nah, kali ini penulis akan berbagi salah satu contoh sambutan atau pidato yang biasanya dibacakan pada acara Rukyatul Hilal tersebut. Berikut Contoh Sambutan atau Pidatonya. 
_
_
_

Rukyatul Hilal Penentuan 1 Dzulhijah atau Hari Raya Idul Adha

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat dan karunia kepada kita semua, sehingga     kita dapat bersilaturahmi dalam keadaan sehat wal’afiat untuk bersama-sama mengikuti Rukyatul Hilal Penentuan 1 Dzulhijah 1444 Hijriyah/2023 Masehi. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir masa.

Bapak, Ibu, dan Hadirin yang saya hormati,

Seperti kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia khususnya umat Islam, dalam menjalankan ibadahnya selalu terkait dengan waktu, seperti ibadah shalat, puasa ramadhan, zakat  fitrah, dan ibadah haji. Untuk menentukan waktu-waktu tersebut di negara kita mengenal tiga sistem penetapan awal bulan Qomariyah.

Pertama, sistem hisab, dimana dasar penetapannya adalah wujud hilal pada saat magrib setelah terjadinya ijtima’ (kongjungsi), atau dengan kata lain apabila posisi hilal pada tanggal 29 akhir bulan menurut hitungan sudah positif (atas ufuk) setelah terjadinya kongjungsi maka esoknya merupakan bulan baru.

Kedua, sistem rukyat, dimana penentuan awal bulan dilakukan dengan melakukan rukyat pada tanggal 29 akhir bulan. Apabila hilal terlihat, maka esok harinya adalah bulan baru. Namun apabila tidak terlihat maka bulan yang sedang berjalan digenapkan menjadi 30 hari.

Ketiga, sistem imkanurrukyat yang merupakan penentuan masuknya awal bulan dengan menggunakan metode hisab (hitungan) dan rukyat (melihat hilal). Hisab dan rukyat menjadi komponen yang tidak bisa terpisahkan seperti halnya dua sisi mata uang.

Karena rukyat tidak akan dapat dilaksanakan tanpa ada data hisab. Begitu juga data hisab tidak akan dapat dibuktikan tanpa pelaksanaan rukyat. Adapun kriteria yang menjadi dasar penentuan masuknya bulan baru pada sistem ini, adalah tinggi hilal minimal dua derajat,umur hilal minimal 8 jam setelah kongjungsi dan sudut hilal-matahari minimal 3 derajat.

Dari tiga kriteria tersebut, kita mendapat gambaran kenapa penentuan awal Bulan Qomariyah seperti halnya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah berpotensi terjadi perbedaan. Bukan sistemnya yang mengakibatkan perbedaan, tetapi ukuran posisi hilal yang menjadi acuan, sehingga berpotensi menimbulkan perbedaan. Oleh karena itu, menyikapi hal ini, diharapkan agar perbedaan itu jangan sampai membuat celah diantara kita khususnya umat Islam.

Di waktu-waktu mendatang, saya menghimbau agar perbedaan dalam penentuan awal Bulan Qomariyah ini hendaknya tidak dijadikan persoalan, tergantung pada keyakinan dan kemantapan masing-masing, serta mengedepankan toleransi terhadap suatu perbedaan, sehingga dapat menciptakan Ukhuwah Islamiyah yang dinamis, penuh dedikasi, dan penuh pengertian.

Selanjutnya, bertepatan dengan Bulan Dzulhijah yang di dalamnya terdapat salah satu Hari Raya umat Islam yaitu Idul Adha, mari melalui momentum Hari Raya ini kita ciptakan rasa kebersamaan, persatuan dan kekeluargaan yang kuat di antara sesama umat Islam. Inilah momentum suci yang menjadi waktu bagi umat Islam untuk saling berbagi dengan sesama melalui kegiatan penyembelihan hewan kurban, melalui semangat berbagi, gotong royong dan kepedulian semacam ini hendaknya dapat semakin dibudayakan dan dikembangkan.

Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah yang dapat disampaikan pada kesempatan ini, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf apabila ada kekurangannya. Semoga Allah SWT memberikan hidayah serta kekuatan iman dan taqwa kepada kita sekalian. Aamiin

 

Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Thariq.

Wassalamu’alaikum  Warahmatullahi  Wabarakatuh. 

_
_
_

Nah, mungkin itulah salah satu contoh sambutan acara Rukyatul Hilal yang kali ini penulis bagikan. Mungkin pidato di atas bisa di edit se suka hati, dan mudah-mudahan bisa memberikan manfaat ya. Terimakasih. 

Baca Juga: Pidato Idul Adha


#SambutanRukyatHilal
#PidatoRukyatHilal
#IdulAdha
#Hijriyah
#Dzulhijah


Konten menarik Klik disini



Belum ada Komentar untuk "CONTOH SAMBUTAN ACARA RUKYATUL HILAL Penentuan Hari Raya Idul Adha"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel