CONTOH SAMBUTAN PADA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL (HARKITNAS) UNTUK PEJABAT, KEPALA SEKOLAH, ASN DAN LAINNYA, LENGKAP DAN TERBARU

  

Gambar Ilustrasi

Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) diperingati setiap tanggal 20 Mei di Indonesia sebagai momentum penting yang menandai awal bangkitnya kesadaran nasional untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. 

Peringatan HARKITNAS ini berakar dari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia atau yang sekarang kita kenal sebagai Jakarta. Boedi Oetomo menjadi simbol awal pergerakan Nasional yang menekankan pentingnya pendidikan, persatuan, dan kemajuan bangsa tanpa melibatkan unsur politik.

Hari Kebangkitan Nasional sendiri bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan juga menjadi titik refleksi untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme, persatuan, dan kesadaran kolektif dalam upaya untuk membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini. Peringatan HARKITNAS mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. 

Nah, pada artikel kali ini, BANK PIDATO ingin berbagi pula salah satu teks atau naskah sambutan tentang peringatan Hari Kebangkitan Nasional, dimana pidato yang akan dibagikan berikut, merupakan salah satu naskah pidato yang pernah dibacakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada peringatan HARKITNAS Tahun 2021 lalu. 

Bagaimana isi sambutannya. Yuk Langsung kita simak bersama-sama yaa...

____________


SAMBUTAN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI

DALAM

PERINGATAN KE-113 HARI KEBANGKITAN NASIONAL

20 MEI 2021

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat pagi,

Salam damai sejahtera bagi kita semua,

Om swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

Saudari-saudara seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, yang saya hormati,

Seratus tiga belas tahun lalu, perhimpunan Boedi Oetomo meletakan dasar-dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia. Tiga hal penting yang diretas Boedi Oetomo adalah pertama, cita-cita untuk memerdekakan cita-cita kemanusiaan; kedua, memajukan nusa dan bangsa; serta ketiga, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Tiga hal di atas merupakan substansi makna kebangkitan nasional yang harus dipertahankan dan diaktualisasikan lintas generasi. Senantiasa diterapkan dalam kerangka dinamis sesuai konteks zamannya.

Pada era pra-kemerdekaan, kebangkitan nasional mampu menjadi ruh gerakan perlawanan  terhadap hegemoni penjajah. Pasca kemerdekaan kebangkitan nasional menjadi inspirasi pelaksanaan pembangunan bangsa. Di era reformasi membawa Indonesia menuju pengelolaan negara yang lebih terbuka dan demokratis.

Dalam konteks ini, makna kebangkitan nasional seyogyanya diarahkan menjadi unifying factor (faktor pemandu) untuk mengembangkan demokratisasi di segala bidang, mewujudkan keadilan, penegakan hukum, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Inilah agenda kontekstual yang sejatinya lebih dari cukup untuk mengantarkan bangsa Indonesia ke cita-cita ketiga yang diretas Boedi Oetomo, yakni (berbuat) sesuai dinamika kehidupan bangsa saat ini.


Saudari-saudara sebangsa dan setanah-air,

Pada 20 Mei 1948, presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dengan sengaja menjadikan lahirnya organisasi Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme di Indonesia. Ketika itu, ada ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi. Selain itu Indonesia dalam masa revolusi mempertahankan diri dari Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.

Presiden Soekarno menetapkan lahirnya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 diangkat sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda. Soekarno berharap penetapan Hari Kebangkitan Nasional bisa mencegah perpecahan.

Saudari-saudara sebangsa dan setanah-air,

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pun pada akhirnya bukan sekedar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu, saat soliditas persatuan era Boedi Oetomo terbentuk tanpa disertai tilikan memadai untuk mengejawantahkan semangat yang telah dirintis              dr. Soetomo dan kawan-kawan itu ke dalam praktik berbangsa dan bernegara yang lebih operasional.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional saat ini sejatinya dapat dijadikan untuk menggalang kembali semangat kebangkitan  sebagai bangsa yang tangguh. ”Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”.  Tema ini mengingatkan bahwa semangat kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimis menghadapi masa depan. Kita hadapi semua tantangan dan persoalan bersama-sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini.

Tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pandemi yang sudah melanda secara global lebih dari setahun ini. Sembari bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.

Tangguh juga dalam menghadapi beragam tantangan selama masa pandemi dengan beredarnya banyak          mis-informasi, dis-informasi dan hoaks. Terutama ditujukan untuk menjaga kesatuan sebagai bangsa. Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak, katakan tidak pada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan diisi dengan hal bermanfaat untuk kemajuan ekonomi, secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu.

Dan terakhir, tangguh dalam kebersamaan untuk memulihkan ekonomi nasional. Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah ekonomi digital. Di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksikan tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun 2021.

Peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital banking.

Saudari-saudara sebangsa dan setanah-air,

Pandemi Covid-19 berhasil memaksa kita untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan kita secara drastis, seperti interaksi fisik atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi.

Dengan adanya kondisi ini, Indonesia bahkan di seluruh dunia, tanpa sadar, melakukan perubahan atau pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan dari non-digital menjadi digital.

Peringatan kebangkitan nasional menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Hari Kebangkitan Nasional ini mengingatkan kita kepada semangat untuk bergerak sebagai bangsa, dengan tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia Digital, Semakin Digital Semakin Maju!

__________________


Nah, itu dia salah satu contoh sambutan tentang peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang bisa dibacakan pula saat acara-acara ceremonial pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. 
Semoga contoh sambutan ini bisa membantu dan memberikan manfaat yaa. 
Terima kasih sebelumnya. 


Salam Sehat selalu. 


#ContohSambutanHarkitnas

#ContohSambutanHariKebangkitanNasional

#SambutanMenteriHariKebangkitanNasional

#PidatoHarkitnas

#SambutanRingkasUnikdanLengkap

#SambutanHarkitnasTerbaru

Belum ada Komentar untuk "CONTOH SAMBUTAN PADA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL (HARKITNAS) UNTUK PEJABAT, KEPALA SEKOLAH, ASN DAN LAINNYA, LENGKAP DAN TERBARU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel